Kamis, 26 Mei 2016

sifat-sifat Allah

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Dalam kehidupan beragama yang memiliki keyakianan akan keberdaan tuhan yang menciptakan jagad raya ini, tentu sering kali dalam berkeyakinan kita inggin mengetahui akan adanya tuhan dan bagaimana tuhan yang kita puja-puja selama ini.
Setiap manusia yang berkesadaran dan beragama, tidak pernah kita temukan yang realitasnya tidak menyadarkan bahwa alam semesta ini tidak ada di balik sebelumnya. Bahkan berbanding terbalik dengan mereka yang berpandangan akan ADA sesuatu dibalik jagat raya ini yang dialah sesuatu itu menjadi dasar ataupun pencipta dari segalahal. Agama islam menjelaskan bahwa yang menciptakan alam semesta besertaisinya ini adalah Allah, dan Islam mengajarkan untuk mengenal-Nya dan menyembahnya sebai jalan lurus untuk meniti hidup manusia.
            Lalu seperti apadan bagaimana mengenal Allah? Apakah Dia mampu kita kenali? Dan sejauh mana kita dapat mengenalnya?. Sayid Syabiq bahwa dengan berfikir dan mengenal nama-nama dan sifat-sifatnyalah manusia dapat mengenal tuhanya dan mendapat ptunjuk kearah-Nya.
            Berangkat dari keterangan di atas dapt dipahami bahwa dengan mengunakan nalar keberpikiran dan mengenalii nama-nama dan sifat–sifat Allah, dari situlah yang mengantar kita menuju ma’rifatullah atau mengetahui Allah.
            Lalu seperti apakah Allah? Bagaimanakah Dia? Apa konteks yang kita kenal Allah darinya itu? Lalu seperti apa dirinya yang di perkenalkan kepada kita? Pemehaman itu akan penulis coba dalam pembahasan dalam bab berikunya tentang Sifat Salbiah, Sifat Tsubudiah, sifat-sifat Dzat dan Sifat-sifat Af’al.



  1. Rumusan masalah
a.      Apa itu Sifat-sifat salbiyah?
b.     Apa itu Sifat-sifat tsubidiyah?
c.      Apa itu Sifat dzat dan Af’alnya?

















BAB II
MEMAHAMI MAKNA SIFAT –SIFAT  TUHAN
            Pada pembahasan ini berfouskan pada beberapa titik focus, yaitu pada sifat Tuhan yang hanya dialah yang memiliki, dan sifat-Nya yang dapat dilakukan oleh salainNya serta Dzat dirinya dan perbuatanya.dengan ini penulis mengupas sebisa mungkin tentang itu semua agar dapat berkenalan dengan tuhan itu sendiri, atau mengetahui bagaimana tuhan itu. Dalam pembahsan ini cenderung bertitik fokuskan kepada tokoh islam yaitu Sayyid sabiq.
A.    Sifat-siafat Salbiyah Allah
Sifat Salbiyah iyalah, sifat yang meniadakan segala sesuatu yang tidak layak bagi kesempurnaan Allah.[1] Jadi hal ini meniadakan segala sifat kepada selain Allah dan hanya Allah lah yang menjadi pemilik mutlak dari sifat ini.
Allah adalah Awal dari segala sesuatu dan merupakan akhir dari segala sesuatu, dengan kata lain Allah itu tidak ber-Awal dan juga tidak ber-Akhir. Itu artinya yang harus ada pada diri Allah itu sendiri. Selain diri-Nya tiada lagi yang awal dan akhir. Kita dapat memahami bahwa tidak ada lagi permulaan yang mendahuli-Nya dan tiada akhir bagi wujud-nya dan bahwa Allah adalah maha kekal tanpa batas dan tanpa berkesudahan menembus dan melampai ruang dan waktu.Pada penjelasan berikut bahwa sifat Salbiah Allah adalah tiada sekutu bagi-Nya. Seperti Esa, hanya Allah lah yang memilikinya dan selain dirinya adalah ketiadaan Esa sebagaimana Esa Allah.
Jadi sifat Salbiah Allah merupakan pembeda Antara Allah dengan ciptaanya, yaitu sifat yang hanya Allah-lah yang memilikinya dan tiada satupun yang dapat menyainginya. Inilah titik penegasan bahwa tiada sekutu bagi-Nya. Dia lah Allah SWT pemilik segala sesuatu.


B.    Sifat-sifat Tsubudiyah Allah
Ada sifat yang dimiliki Allah dan ada juga Sifat yang dimiliki oleh makhlik-Nya juga, namun sifat yang dimiliki oleh makhluknya sangat jauh berbeda dengan sifat yang di milliki oleh Allah. Seperti, bahwa Allah itu berkehendak tetapi manusia juga memiliki kehendak, namun kehendak  makhluk tidak sama dengan  kehendak Allah yang dimana kehendak makhluk bergantung pada kehendak Allah. Ada beberapa contoh sifat Tsubudiah Allah, antara lain iyalah “ kuasa, mengetahui  hidup berbicara, dan lain-lain”. Sifat itu merupakan sifat Tuubudiyah Allah, bahwa Allah kuasa tetapi makhluk juga berkuasa, akan teapi kusa makhliuk sangat berbeda dengan Sifat kuasa Allah. Sifat Tsubud iah ini berfokus pada sifat-sifat Allah yang juga dimiliki oleh manusia tetapi sifat tersebut sangat jauh berbeda.
Inilah sedikit pemaparan tentang beberapa sifat Tsubudiyah, agar kita lebih dekat lagi dengan tuhan pencipta kita dan betapa rendah kita di hadapanya.
            KUASA (QUDRAH)
Allah adalah maha kuasa, tidak lemah sedikitpun untuk mengngerjakan sesuatu. Terjadinya alam semesta ini tidak lain hanyalah merupakan fenomena-fenomena kekuasaan Allah dan keagunganya. Kuasa Allah di segenap waktu layak untuk mewujudkan segala sesuatu yan mungkin ada atau tidak mewujudkanya.[2] Penulis membahasakanya iyalah bahwa kekuasaan Allah itu mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat, dalam bahsa lain iyalah semau-Nya saja dan tidak ada yang dapat mencegahnya.
Dengan kita melihat exsistensinya, kita seharunya sudah dapat mengetahui bahwa hanya Dialah Allah yang dapat menciptakan segala sesuatu yang ada di jagad raya ini. Sepertihalnya ada Bumi dan Langit, siang dan malam, hidup dan mati. Hanya dialah Allah yang maha kuasa yang dapat melakukan itu semua, dan sangat berbeda sekali dengan manusia, memamng manusia itu memiliki sifat kuasa, akan tetapi kuasa manusia itu sangat berbeda sekali. Dalam pembahasa sifat kuasa Allah ini akan dipertegas dengan firmanya;
            KEHENDAK (IRADAH)
Allah maha berkehendak, yaitu Allah menentukan sesuatu yang mungkin ada dengan sebagian apa yang pantas berlaku untuknya. Allah bebas berkehendak, menjadikanya tinggi atau pendek, baik atau buruk, berilmu atau bodoh, ad di tempat ini atau di tempat lain. Allah mempunyai wewenang dalam bertindak dan berbuat terhdap alam ini sesuai dengan kehendak-Nya.[3] Iradah Allah ini memang tidak dapat di pungkiari lagi sifat kemutlakanya, karena kita sebagai makhluk yang berkepercayaan tidak mungkin menafikan hal tersebut. Dapat di tarik kesimpulan bahwa kehendak Tuhan itu mutlak dan semau-Nya dia, sedangkan kehendak manusia tidak mutlak dan membutuhkan kehendak Allah.
Dalam pembahasan mengenai Sifat Tuhan yang Tsubudiyah ini, bertitik tekankan pada dimana sifat-sifat tuhan yang juga dimiliki oleh makhliknya, terutama pada manusia, akan tetapi sifat-sifat itu sangat berbeda sekali, dan memang harus sangat berbeda dengan makhlukn-Nya. Seperti pada sifat tuhan yang dikemukakan di atas, yaitu Qudrah dan Iradah.
  1. Sifat-sifat Dzat dan Af’al Allah
Diri-Nya sebagaimanan diri-Nya  yang hanya Dzat nyalah yang dapat mengetahui dirinya,  inilah yang bisa di berikan penulis untuk Dzat Allah, yang tertera dalam  Al-qur’an ;17;72 “ barang siapa buta di dunia, maka ia juga buta di akhirat” , maka darri itu, barang siapa rumahnya ingin di cerahi dengan pengenalan haikat  segala sesuatu, maka ia harus menutup pintu-pintu indra. Sebab rasio manusia dalam hal ini hanya akan menemukan Ambiguitas ketika berbicarara tentang Dzat hakikat dari segala sesuatu atau Dzat Allah. Seperti apa Dzat Allah itu? Bahkan katapun takmampu menorehkan rentetan harap membentuk kalimat tentang Dzat-Nya. Akhirnya penulis hanyabisa menyampaikan bahwa Dzat Allah adalah di balik dari segala sesuatu yang tersembunyi pada setiap ketersembunyian, yang paling terang dalam setiap keteranagan amaun ia tidak dapat di jangakau dengan Akal rasio manusia, sebab hijab menjadi penghalang untuk menembus hakikat Tuhan, danhanya Dzat Tuhanlah yang  mengetahui Diri-Nya.
Lalu bagaimana Dzat Allah yang demikian tersembunyi dibalik ketersembunyian dan keteragan! Lalu bagaimana kita dapat mengenalinya?. Dalam permasalahan tersebuat Allah dapat kita kenalli melalui Af’al Allah(perbuatan Allah) dari perbuatan Allahlah kita dapat mengenal diri-Nya. Seperti mencipta, memberi rezeki,dll. Rizki yang dimana Dialah yang melakukan penciptaan dandialah yang meguraikan rizki kepada semua  makhulnya, atau alam semesta beserta isinya. Sifat Af’al Allah dalam hal ini dapat kita kenali dengan melihat exsisitensinya, fenomena-fenomena alam , semua kejadian yang ada di dunia ini, yang menunjukan adanya yang menciptakan dan juga mngatur segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Maka sifat Af’al Allah adalah segala penggambaran Dzat Allah.










KESIMPULAN
Mengenal Tuhan adalah keberdambaan makhluk yang bertuhan dan juga merupakan puncak kebertuhanan, dan bagaima cara mengenal tuhan, yaitu dengan cara kita melihat sifat-sifatnya , yaitu melalui sifat Salbiah, Tsubudiah dan Af’al Allah. Dan dengan cara seperti itu kita dapat mengenal Tuhan.
Setiap manusia yang berkesadaran dan beragama, tidak pernah kita temukan yang realitasnya tidak menyadarkan bahwa alam semesta ini tidak ada di balik sebelumnya. Bahkan berbanding terbalik dengan mereka yang berpandangan akan ADA sesuatu dibalik jagat raya ini yang dialah sesuatu itu menjadi dasar ataupun pencipta dari segalahal. Agama islam menjelaskan bahwa yang menciptakan alam semesta besertaisinya ini adalah Allah, dan Islam mengajarkan untuk mengenal-Nya dan menyembahnya sebai jalan lurus untuk meniti hidup manusia.
Sifat Salbiyah iyalah, sifat yang meniadakan segala sesuatu yang tidak layak bagi kesempurnaan Allah. Jadi hal ini meniadakan segala sifat kepada selain Allah dan hanya Allah lah yang menjadi pemilik mutlak dari sifat ini.
Ada sifat yang dimiliki Allah dan ada juga Sifat yang dimiliki oleh makhlik-Nya juga, namun sifat yang dimiliki oleh makhluknya sangat jauh berbeda dengan sifat yang di milliki oleh Allah.inilah sifat Tsubudiyah itu, dimana sifat Allah ini juga di miliki oleh ciptaan-nya, akan tetapi sangat berbeda sekali, bahkan tidak sebanding atau setara.







DAFTAR PUSTAKA

Sabiq, sayyid.,2006, A


[1] Sayyid sabiq, Aqidah islammiyah,Jakarta:Rahhani press;2006, hal.73
[2] Ibid...hal96
[3] Ibid...hal97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar